Alasan Memilih Islam Sebagai Agama Yang Paling Benar?


    Memilih dan meyakini sebuah agama haruslah menjadi dasar kita dalam berfikir tentang mengapa islam adalah agama yang yang benar! pertama yang harus kita sepakati dulu bahwa menetukan kebenaran sebuah agama ini bersifat subjektif. orang yang beragama islam tentu menyakini bahwa islamlah agama yang paling benar, begitupun dengan orang yang beragama kristen, hindu, budha dsb. pasti menganggap agamanyalah yang paling benar. karena kita adalah orang islam dan meyakini bahwa agama islam adalah agama yang paling benar, maka kita harus mempelajari dan memahami kenapa agama islam yang kita anut adalah agama yang paling benar? diantara cara melihatnya adalah lihat bagaimana konsep teologi (ketuhanan) di dalam agama islam.

a. Tidak boleh ada yang serupa dengan Tuhan (Allah). Jik manusia itu berpasangan, bisa melahirkan dan memberikan keturunan. maka Tuhan itu harus tunggal dan tidak melahirkan atau dilahirkan.

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ 

Artinya: "Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)." (QS. Az Zariyat: 49).

b. Tuhan tidak bisa lebih dari satu, jika Tuhan banyak maka terjadi banyak kerusakan dan kebingungan di muka bumi ini.

لَوْ كَانَ فِيْهِمَآ اٰلِهَةٌ اِلَّا اللّٰهُ لَفَسَدَتَاۚ فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُوْنَ

Artinya : "Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. Mahasuci Allah yang memiliki ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan."

c. Jika manusia yang memiliki mukjizat luar biasa dijadikan Tuhan dengan alasan lahir dari seorang ibu yang suci tidak pernah disentuh lelaki manapun. maka nabi adam as lebih pantas karena ia diciptakan tanpa ayah dan ibu. jika alasan dapat menghidupkan orang mati (lihat qs.Maryam : 26-33) maka mukjizat nabi ibrahim as juga luar biasa, karena ia bisa menghidupkan sesuatu dari tempat yang berbeda. Nabi Ibrahim meminta burung yang telah tercampur, menjadi empat bagian dan masing-masing ditempatkan di puncak bukit berbeda. kemudian Nabi Ibrahim memanggil burung-burung tersebut, dan cincangan tubuhnya beterbangan dan menyatu kembali menjadi empat burung yang hidup.

وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ 
سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ

Artinya : 
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. (qs. Al-Baqarah : 260)

d. Penegasan dan challenge dalam Al-Quran jika ada yang menyembah selain Allah, maka cobalah ciptakan sesuatu misalnya seperti lalat.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَنْ يَّخْلُقُوْا ذُبَابًا وَّلَوِ اجْتَمَعُوْا لَهٗ ۗوَاِنْ يَّسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْـًٔا لَّا يَسْتَنْقِذُوْهُ مِنْهُۗ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوْبُ

Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah! Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah. (Al-Hajj : 73) 

e. Hanya dalam islam yang menyebutkan konsep ketuhanan dengan jelas bahwa Allah SWT adalah Dzat yang tunggal (ahad), Allah tempat bergantung, Allah tidak beranak dan diperanakkan. (lihat qs. al-ikhlas 1-5)


Komentar

Postingan Populer